Jumat, 29 Oktober 2010

Tujuh Strategi untuk Mendongkrak Pramuka

Rapat lanjutan mempertajam revitalisasi gerakan Pramuka

Foto
Ada tujuh strategi merevitalisasi gerakan Pramuka. Suasana rapat mengenai revitalisasi gerakan Pramuka.
Istana Wakil Presiden. Pembangunan karakter bangsa melalui revitalisasi gerakan Pramuka terus dipertajam. “Rapat ini merupakan kelanjutan mengenai gerakan Pramuka yang telah beberapa kali dilaksanakan” ucap Wakil Presiden (Wapres) Boediono saat memulai rapat gerakan revitalisasi Pramuka, Rabu 7 Juli 2010. Wapres sangat mengharapkan komitmen para menteri yang terlibat dalam gerakan revitalisasi Pramuka.
Hadir dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Agama Surya Dharma Ali, Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Malarangeng, Wakil Menteri (Wamen) Pendidikan Nasional (Diknas) Fasli Jalal, Wamen Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Tuwo, Kepala Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto serta para pejabat eselon I terkait lainnya.
Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) telah melakukan koordinasi mengenai revitalisasi gerakan Pramuka dengan kementerian-kementerian terkait. “Sudah mulai lebih konkrit, tentang beberapa action plan, walaupun belum selesai,” ujar Menpora. Gambaran besar mengenai gerakan Pramuka sudah mulai terlihat, tetapi masih diperlukan penjabaran yang lebih detil agar kegiatan yang dilaksanakan lebih efektif. “Masih diperlukan koordinasi dengan kementerian-kementerian terkait, kwarnas dan kwarda. Agar diperoleh kegiatan mana yang workable bagi daerah,” jelas Menpora.

“Revitalisasi Pramuka didasari pentingnya gerakan pramuka sebagai wadah pendidikan non formal untuk menghasilkan kader bangsa yang tangguh dan handal pada masa depan,” ucap Menpora. Target revitalisasi adalah membuat Pramuka menjadi lebih yang berkualitas; menarik minat dan menjadi pilihan utama kaum muda dan mampu mewujudkan kaum muda dengan karakter yang kuat untuk menjadi calon pemimpin bangsa dalam berbagai bidang.

Revitalisasi gerakan Pramuka juga melibatkan fungsi Kementerian/Lembaga. Seperti, Kemendiknas melaksanakan revitalisasi gerakan Pramuka di jalur pendidikan formal dan non formal. Kemenag melaksanakan revitalisasi gerakan pramuka di sekolah dan lembaga pendidikan di bawah binaannya, Kemenpora menfasilitasi, mendorong, mendukung terlaksananya program revitalisasi gerakan pramuka, berbasis sekolah, perguruan tinggi, dan komunitas pemuda dan masyarakat.

“Kementerian lain, TNI dan POLRI diharapkan dapat melaksanakan dan mensukseskan revitalisasi gerakan pramuka ke-saka-an sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,”ujar Menpora. Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Saat ini terdapat delapan saka, yaitu Saka Dirgantara, Saka Bhayangkara, Saka Bahari, Saka Bhakti Husada, Saka Kencana (Keluarga Berencana), Saka Taruna Bumi, Saka Wanabhakti, dan Saka Wira Kartika. “Sebaiknya ditambahkan juga Saka keagamaan,”ucap Menag.

Terdapat 7 (tujuh) strategi revitalisasi gerakan Pramuka, yaitu (1) memperkuat peran gugus depan dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas pembina/pelatih serta bantuan peralatan di setiap Gugus Depan SD/MI dan SMP/MTs; (2) meningkatkan bentuk, wahana, dan media kegiatan Kepramukaan yang menarik, penyediaan modul-modul kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan dan minat anak muda masa kini; (3) Rebranding pramuka : Meningkatkan peran komunikasi publik melalui berbagai media; menampilkan wajah yang lebih Muda dan segar; tampilan seragam pramuka yang lebih menarik; (4) Pelibatan orang tua murid, komunitas, masyarakat luas, tokoh-tokoh masyarakat dalam kegiatan pramuka terutama di gugusdepan maupun di setiap jenjang kwartir; (5) Memperkuat organisasi gerakan pramuka mulai dari kwarnas, kwarda, sampai kwaran; (6) Menata dan mengoptimalkan Penggunaan aset, fasilitas, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh gerakan pramuka; (7) Meningkatkan koordinasi dan Sinergi, lintas pemangku kepentingan di pusat dan daerah.

Mendagri mengingatkan tujuan akhirnya adalah pembangunan karakter bangsa. “Harus disiapkan pada usia berapa yang paling efektif untuk dibentuk membangun karakter bangsa,” ujar Mendagri. Ini penting untuk menetapkan prioritas revitalisasi Pramuka pada golongan usia tertentu .

Tantangan lain adalah mengakomodasikan keragaman di dalam Pramuka. “Perlu dilakukan komunikasi dengan yang lebih ahli,” ucap menpora. Menpora juga masih merasakan masih kurangnya keterlibatan orang tua. “Pramuka juga dapat berbasis komunitas, tetapi memang 90% masih berbasis sekolah,” ucap Menpora.

Untuk mewujudkan strategi tersebut, telah disusun pula beberapa program utama. Program Utama meliputi pengadaan pembina/pelatih, mengembangkan pelatihan kegiatan pramuka di dalam dan luar ruang, mengembangankan modul yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan anak muda masa kini, memperkuat organisasi kelembagaan gerakan pramuka khususnya di tingkat gugus depan, meningkatkan fasilitas, sarana dan prasarana di tingkat gugus depan, merevitalisasi bumi perkemahan pramuka di setiap kabupaten/kota.

Pengadaan pembina dan pelatih mendapatkan perhatian pada program utama, karena untuk merevitalisasi gerakan Pramuka ini diperlukan pembina dan pelatih yang handal agar dapat menularkan ilmunya. “Beberapa simulasi jumlah pembina dan pelatih yang ideal, serta kondisi realistis telah kami coba,” ucap Menpora menjelaskan kebutuhan minimal tiap provinsi untuk pembina dan pelatih. Sejalan dengan Menpora, Wamendiknas mengusulkan agar gugus depan yang sudah maju menjadi titik tumbuh. “Untuk mencari orang yang berbakat sebagai pembina dan pelatih dapat melalui Lemdikada di daerah dan Lemdikanas di Pusat,” ujar Wamendiknas. Lemdikada adalah Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah dan Lemdikanas adalah Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional.
 
Wapres menilai sudah ada kemajuan dan cukup komprehensif. “Lagi-lagi komitmen kita dituntut. Taruhannya besar jika anak-anak muda kita dibiarkan,” ujar Wapres. Tujuan revitalisasi Gerakan Pramuka adalah dalam bentuk gerakan. Upaya untuk merangkul semua pihak, dan tujuan akhir adalah pembinaan karakter untuk generasi muda. “Strategi dasarnya benar-benar harus dipikirkan secara matang,” tegas Wapres. (Bey Machmuddin)
sumber: http://www.wapresri.go.id/index/preview/berita/449

Tidak ada komentar:

Posting Komentar